Home Media PMI / TKI LTSA Kabupaten Cirebon Perkuat Pembiyaan KUR bagi PMI

LTSA Kabupaten Cirebon Perkuat Pembiyaan KUR bagi PMI

SHARE
LTSA Kabupaten Cirebon Perkuat Pembiyaan KUR bagi PMI

 mediaLABOUR.com  CIREBON - Keberadaan Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat khususnya calon PMI yang akan bekerja di luar negeri.

Setelah membenai tata kelola penempatan dan perlindungan pada calon pekerja migrant yang akan bekerja di luar negeri selama dua tahun ini, kini LTSA Kabupaten Cirebon akan memperkuat pembiayaan bagi calon PMI lewat pemanfatan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang berbunga rendah.

Untuk itu, pada 29 Agustus 2019 lalu, Plt Bupati Cirebon H. Imron telah meneken kerjasama sama atau nota kesepahaman dengan pimpinan Bank BNI 46 Cabang Cirbon, Dadan Supriatna.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Cirebon Abdullah Subandi mengemukakan hal itu pada tim monitoring dan evaluasi dari Direktorat Penempatan dan Perlindungan TKI, Kementerian Ketenagakerjaan saat berkunjung ke daerah itu beberapa waktu lalu.

Tim dipimpin Kepala Pusat Perencanaan Ketenagakerjaan Yuli Adiratna dan didampingi Kepala Subdit Pelindungan TKI Muhammad Ridho Amrullah, Sigit Ariprsetia, Kasi Evaluasi Kinerja TKLN, Ali Tsabit, Kasi Perlindungan TKI pra dan purna dan Yurnalis Chan, pegawai fungsional pengantar kerja.

Abdulah Subandi menjelaskan, dengan memperkuat pembiayaan pada calon PMI dimaksudkan untuk memotong peran calo – calo yang biasanya memberikan uang pada calon PMI dan keluarganya sebagai biaya pemberangkatan ke luar negeri, khususnya ke beberapa negara di kawasan Asia Pasifik yang memberlakukan coast structur. Dimana, beberapa coast ditanggung PMI . Praktek pemberian talangan dana oleh calo ini berujung pada kesengsaraan para PMI yang dipotong upahnya dan jumlah pelunasannya jauh lebih tinggi.

Selain itu, kerjasama dengan BNI ini juga mempermudah transaksi keuangan para PMI. Bank BNI mempunyai kantor cabang di Negara-negara penempatan PMI seperti di Singapura, Malaysia, Hongkong dan Taiwan. PMI membuka rekening di bank BNI, sehingga upahnya langsung ditransfer ke bank itu.

Agar calon PMI dapat memanfaatkan dan KUR, dijelaskannya, pihaknya bersama bank BNI melakukan sosialisasi ke daerah- daerah kantong PMI. Tujuannya agar PMI tidak menggunakan dana dari para calo atau rentenir untuk menutup biaya keberangkatannya bekerja di luat negeri.

Sebagai diketahui, beberapa negara di kawasan Asia Pasifik membenani biaya pemberangkatan ke PMI. Jumlahnya bervariasi yang tercantum dalam coast structur dan umumnya agen di negara itu atau calo di dalam negeri menalanginya terlebih dahulu dan pelunasannya dilakukan dengan pemotongan gaji hingga berbulan – bulan.

Untuk pemberangkatan ke Hongkong, BNI memberikan pinjaman dana KUR sebesar Rp 14,5 juta dan dananya ditransfer langusng pada rekening PMI. PMI setelah bekerja akan mengangsurnya.

Melalui literisasi perbankan ini, PMI diajarkan untuk mengelola keuangnnya agar tetap utuh dan tidak digunakan untuk biaya bersifat konsumtif. Kasdis Nakertrans Kabupaten Cirebon Abdullah Subandi menceriterakan pemantauannya , beberapa kasus tejadi pada seorang PMI yang telah 3 kali bekerja di lua negeri, tetapi hasilnya tidak ada. Habis uang, berangkat lagi bekerja di luar negeri, begitu seterusnya.

Dengan kerjasama dengan bank BNI diharapkan hal itu tidak terjadi lagi dan PMI setelah menyelesaikan kontraknya selama 2- 3 tahun memiliki simpanan dan uangnya bisa digunakan untuk berusaha setelah kembali ke kampungnya.

Upah pekerja migran di negara tujuan dikawasan Asia Pasifik tergolong tinggi dengan kualifikasi pendidikan SD, dan SMP yaitu di Taiwan sebesar NTS 17.000 per bulan dengan kurs 1 NTS setara Rp 491,22, Hongkong HKD 4.520 per bulan dengan kiurs HKD 1 setara Rp 1940,14. Singapura sebesar SGD 560 dengan kurs SGD 1 setara Rp 11026,83, Malaysia RM 1000 dengan kurs RM 1 setara 3644,87, Brunai Darussalam BND 6500 dengan kurs BND 1 setara Rp 10791,19.

Daftar Lewat Online Sistem

Selama dua tahun keberadaan LTSA, Disnakertans Kabupaten Cirebon telah berhasil melakukan penataan tata kelola penempatan dan perlindungan PMI. Para calon PMI cukup datang ke LTSA, maka seluuh dokumen yang diperlukan dilakukan ditempat itu tanpa harus pontang – panting mendatangi berbagai intansi yang berbeda letak dan jaraknya. Semua instansi terkait telah membuka desknya di LTSA seperti disnakertrans, BP3TKI, Kepolisian, Imigrasi, BPJS Ketenagakerjaan, Dinas Kesehatan, Dukcapil dan perbankan.

Kemudahan pelayanan yang diperoleh calon PMI ini ditanyakan langsung oleh Kepala Disnaker AbdulahSubandi dan Kepala Pusat Perencanaan Ketenagakerjaan Yuli Adiratna pada sejumlah calon PMI yang tengah mengurus dokumennya di LTSA.

Seorang calon PMI yang telah beberapa kali bekerja di luar negeri, mengungkapkan, pengurusan dokumen saat ini saat mudah dan cepat dibanding saat dia mengurus dokumen beberapa tahun silam. Selain lebih cepat, saat ini dirinya sendiri yang aktif mengurus dokumennya.

Dulu, katanya, dirinya dan teman – temannya tinggal tau beres, karena semuanya diurus oleh petugas dari perusahaan yang memberangkatkannya. Kehadiranya hanya pada saat pasporan dan mengikuti Pembekalan Akhir Peberangkatan (PAP)

Namun saat ini, dia yang harus mendaftar sendiri setelah terlebih dahulu memperlihatkan sertifikat telah lulus uji kompetensi di BLK. Sementara petugas dari perusahaan yang akan memberangkatkannya, berada di luar area LTSA.

Untuk meningkatkan pelayanan, Abdulah Subandi mengungkakan, pihaknya kini menerapkan pendaftaran lewat aplikasi online dengan menggunakan hand phone masing – masing calon PMI. Pendaftaran online ini melalui disnakertanscirebon.go.id.

Pendaftaran secara online ini bagi para PMI dituangkan dalam Peraturan Bupati Cirebon No 56 tahun 2018 tentang Sistem Informasi dan Pendaftaran Calon Pekerja Migran Indonesua (CPMI) berbasis Online pada Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) di Kabupaten Cirebon.

Pendaftaran melalui online ini diberlakukan pada calon PMI yang akan bekerja di Hongkong, Singapura, Malaysia, Brunai Darusalam, Korea Selatan dan Jepang. Syaratnya memiliki KTP, kartu keluarga, akte kelahiran, ijasah, buku nikah (bagi yang susah menikah) dan surat ijin keluarga.

Apresiasi

Kepala Pusat Perencanaan Ketenagakerjaan Kementerian Ketenagakerjaan Yuli Adiratna mengapresiasi upaya pemerintah daerah Kabupaten Cirebon berbagai inovasi memberikan layanan pada calon PMI seperti meluncurkan Sistim Informasi dan pendaftaran berbasis online. Dankerjasama dengan perbankan, BNI 46 untuk memberikan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Kapus Perencanaan Kemnaker Yuli Adiratna didampingi Kasubdit Perlindungan TKI M. Ridho mewawancarai calon PMI yang tengah mengurus keberangkatanya ke Taiwan. Calon PMI menyatakan kepuasanya atas layanan di LTSA karena cepat dan murah. Karena semua dokumen diurus di satu lokasi.

PMI yang pernah bekerja di Saudi Arabia dan Qatar itu kini berniat kerja di Taiwan. PMI bersangkutan menyatakan layanan jauh lebih baik dibanding saat dia mengurus dokumen pada 5 tahun lalu.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Cirebon A Subandi mengemukalan, hingga 31 September, LTSA Kabupaten Cirebon telah memproses keberangkatan PMI sebanyak 7.501 orang. Yaitu ke Taiwan, Malaysia, Hongkong, Singapura, Brunai. Hanya 1 orang ke Saudi Arabia.

Penulis/Editor: Erwan