Home Media PMI / TKI Taiwan Salah Satu Pilihan Utama Bagi Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI)

Taiwan Salah Satu Pilihan Utama Bagi Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI)

CALON PEKERJA MIGRAN INDONESIA (CPMI)

SHARE
Taiwan Salah Satu Pilihan Utama Bagi Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI)

Keterangan Gambar : ANTRIAN PMI DI IMIGRASI BANDARA TAIPEI

 mediaLABOUR.com  Taiwan - Dari awal Taiwan dibuka, Taiwan semakin banyak di buru oleh Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) sebagai salah satu negara tujuan bekerja CPMI asal Indonesia. Dibanding di dengan Singapura dan Malaysia, gaji yang diterima pekerja asal Indonesia di negara tersebut relatif lebih tinggi.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Taiwan jadi negara kedua penampung terbanyak pekerja migran asal Indonesia setelah Singapura dan Malaysia. Taiwan tercatat menampung Pekerja Migran Indonesia (PMI) sebanyak 79.574 orang atau hampir menyamai Malaysia yang jumlah TKI-nya mencapai 79.662. Angka tersebut hanya mencatat jumlah TKI yang masuk dengan jalur resmi, sehingga mengabaikan mereka yang bekerja tanpa dokumen legal. sebelum pandemi virus corona (Covid-19), di Taiwan, ada lebih dari 260.000 warga negara Indonesia, mayoritas adalah pekerja migran. Sebagian besar dari mereka berprofesi menjaga orang lanjut usia dan tugas asisten rumah tangga lainnya.

Taiwan Hampir Samai Malaysia Gaji TKI di Taiwan rata-rata berkisar 17.000 NT (dollar Taiwan) sampai 23.000 NT atau Rp 8.638.000 hingga Rp 11.687.000 (kurs Rp 506). Setelah dipotong untuk agen sebesar 1.500 NT. Setiap bulan rata-rata tenaga kerja Indonesia (TKI) di Taiwan bisa mengirim uang ke kampung halaman sekitar 10.000 NT (Rp 5.081.000).

Secara keseluruhan, jumlah pekerja migran di Taiwan sekitar 670.000. Di mana pekerja migran Indonesia cukup mendominasi di Taiwan. Kehidupan TKI di Taiwan Para pekerja migran Indonesia di Taiwan lebih bisa merasakan kebebasan berekspresi di negara demokrasi. Sebut saja, Bening, pekerja migran Indonesia, asal Cilacap, yang sering diundang tampil menari di acara-acara di Taiwan. ”Di sini lebih bisa berekspresi,” ujar Wahyuni, pekerja asal Jawa Timur yang pernah bekerja di Arab Saudi. Banyak juga di antara mereka yang kemudian menikah dengan orang Taiwan dan kemudian menetap di Taiwan. Seperti Rosada, asal Indramayu, yang menikah dengan orang Taiwan dan tinggal di Taichung.